BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

So today, I was just browsing through YouTube and accidentally found a DIY laptop sticker video on my recommendation box. Then I look into my laptop and realize 'omg my laptop is so boriiinggg!'. So, I decided to make my own DIY laptop stickers and share it with you all :3

Here's what you will need:

  • A bunch of Tumblr stickers (google it!) printed on laminated A4 paper
  • Double tape
  • Scissors
And of course a laptop!
(It's better if you protect your laptop with clear protection stickers before)

The steps:

  • Cut the Tumblr sticker by following the border line
  • Stick a double tape to the back of the cutted stickers


  • Make a pattern on your laptop before you peel off the tape and make sure it's on the right position when your laptop open
  • Voila! Now you have a Tumblr look a like laptop :3

Well, I have to say that it's kinda look weird on my laptop because it's grey. I think if your laptop is white, it will look really cute. But, I like it anywaaay <3

HAPPY DIY-ING!

Since I'm running out of lip scrub, bored at home, and had no desire to work on my internship report, I decided to do something; which is making my own lip scrub, take the step by step picture, and blog it. Hope it will be useful for some of you.

The ingredients are super simple, because I'm sure you have all this ingredients and tools in your home. The step is also super easy. That's why I always make my own lip scrub, instead of buying it. Cheap, easy, and fun! And it will definitely make your lips softer and brighter :) 

So here's what you will need

  • 1 tablespoon of honey (you could also use olive oil or jojoba oil)
  • 3 tablespoon white sugar
  • 1 tablespoon of Vaseline petroleum jelly
  • a plastic container to store your diy lip scrub
Step by Step

  • Mix the honey and white sugar together
    • Mix it until it forms into a gritty paste and change to brown color
    • Add the petroleum jelly into the paste to make it more smooth. It will make your scrub more volume and make it stay longer on your lips. It's also moisture your lips.
    • Now you've finished make your own lip scrub. Place the paste into a small plastic container, it could be your used moisturizer storage or old lip balm case. Make sure it has a cover to prevent the ant attack. 
    So if you feel your lips dry or cracked, just apply some your diy lip scrub into your lips and rub it gently. Wait for 2 minutes and rinse it off with cold water. Do scrub your lips every 3 days to make it smooth and bright. Goodbye dry lips, welcome smooth lips!
    photo courtesy: stingstyle.net

    *LONG POST ALERT*

    Gue minggu lalu baru pulang dari Ibukota Thailand, Bangkok. Kebetulan sekitar bulan November lalu, gue dapet tiket promo Thai Lion Air dengan harga sekitar 500 ribu saja untuk round trip! Murah banget kan? Banget! Sementara harga normal one-way ke Bangkok itu biasanya 1 juta dan itu juga masih naik low budget airlines. Tanpa pikir panjang, langsung dong gue ajak Ayah, Bunda, dan Adek gue. Ternyata mereka mau ikut dan mau dibayarin sama Ayah. Lalu issued lah tiket kami ke Bangkok untuk keberangkatan tanggal 12 Juli. Eh ternyata 2 bulan kemudian, kami baru sadar kalo tanggal segitu bulan puasa. JACKPOT!

    Namun karena sayang tiketnya udah kebeli, jadilah kita berangkat 12 Juli disaat orang-orang puasa. Luckily, gue saat itu emang lagi berhalangan jadi ga bisa puasa. Tapi si Ayah, Bunda, dan Kemal tetep puasa. 

    Day 1

    Kami mendarat di Don Mueang International Airport. Letak bandaranya ga jauh dari kota, kayak kebanyakan bandara lainnya yang jauh di pinggir kota. First impression ke bandara ini yah, biasa aja. Bandaranya kecil, ga ada tourist information, ga ada petugas yang bersiaga, dan yang paling penting ga ada free wifi! Jadi kami agak sedikit kesusahan untuk cari info mengenai transportasi dari bandara ke hotel. Niatnya sih pengen naik bus ke Mo Chit, tapi karena belum paham bener dan takut nyasar maka dipilihlah naik taksi.

    Meskipun sempet dibawa muter-muter sama supir taksi, tapi akhirnya kami sampe juga di Ratchavipa Residence di daerah Chatuchak. Hotel ini udah dipesen sebelumnya lewat di Agoda. All hail Agoda! Selain gampang booking hotel, kita juga bakal dapet harga lebih murah dibanding langsung beli di tempat. Ratchavipa Residence ini meski shared bathroom, tapi kamarnya bersih. Bahkan gue dapet kamar yang ala ala vintage dikit dengan meja yang terbuat dari mesin jahit dan pajangan perangko-perangko jaman dulu. Harganya juga murah banget. Hanya  361 ribu saja untuk 2 kamar per malam. Murah kan?
    Vintage theme room
    Kami tiba hari Sabtu jam 10 lah kira-kira. Setelah istirahat sebentar, lanjut lagi jalan ke Chatuchak Market. Judulnya sih kalap! Baru kali ini liat barang lucu-lucu dengan rata-rata harga dibawah 100 ribu. Disana gue berhasil mendapatkan sepatu, kaos, topi, tongsis, case hp, sendal jepit, postcard, bahkan sampe lampu hiasan kamar. Karena kebetulan gue lagi ga puasa, maka gue makan. Untungnya sih ada warung muslim, letaknya ga jauh dari menara jam di Chatuchak Market. Disana gue nyobain Nasi Briyani. Rasanya sih standar yah.
    can't stop munching
    Kita di Chatuchak sampe pasarnya udah mau tutup, yaitu sekitar jam 6 sore. Sempet buka puasa juga di warung kebab turki. ASLI BEST KEBAB I'VE EVER EAT! Enaaak banget!!! Biasanya kan gue ga suka kebab, tapi ini enak banget. Gue sih makan chicken kebab, ayamnya garing banget, begitu pun kulitnya. Oh iya, kalau kesana jangan lupa juga sempetin icip-icip cemilan kayak fish ball, thai ice milk tea, dan green tea blendednya. Semuanya murah dan enak!
    Kebab Chicken Meat with Rice
    Day 2

    Petualangan belanja kami masih berlanjut. Kali ini tujuannya adalah Pratunam Fashion Market! Untuk kesana, kita naik taksi ke BTS Mo Chit dan naik BTS ke Ratchathewi. Ternyata naik BTS itu cukup mahal. Sarannya sih, kalo group traveler mending naik taksi aja dibanding naik BTS, karena taksi lebih murah jatohnya. Tapi kalo sendirian, ya naik BTS lebih murah. 
    The ticket machine. You have to change for coins in order using this machine
    Sampe di stasiun Ratchathewi, kita jalan untuk mencapai Pratunam Fashion Market. Di tengah jalan, kita disapa sama bapak-bapak setempat. Dia ngasih saran ini itu. Mending ke pasar ini dibanding pasar itu. Terus nyuruh kita naik tuk tuk. Dengan mengaku seorang guru, dia meyakinkan kami untuk mengikuti sarannya ke pasar lain. Akhirnya, Bunda setuju-setuju aja ngikutin saran dia. Dipanggil lah tuk tuk untuk nganterin kita ke sebuah pasar. Kalo gasalah namanya Expo. Katanya itu tempat barang-barang, lebih murah daripada di Pratunam. Ternyata, it turns out that Expo is a jewelry shop! Kayak yang jual luxury goods semacam perhiasan Thailand, fine silk, dan souvenir-souvenir mahal. YAH KAN KENA TIPU DAYA. Paling males deh kalo udah dibawa ke  tempat-tempat ginian.
    Ga sampe 10 menit, kita udah males banget disana. Akhirnya minta dianterin ke tempat berikutnya, entah namanya pasar apa. Kata si bapak tadi, itu pasar pusatnya dimana orang-orang beli grosiran untuk dijual lagi. Gue sih udah feeling, pasar itu bakal ga bener dan ga sesuai ekspektasi lagi. Bener dong. Pasarnya ga jual barang-barang lucu kayak di Chatuchak. Barangnya lebih kayak yang dijual di Pasar Koja, deket rumah gue. Kesel.

    Yaudah akhirnya kita kembali ke Pratunam dan ternyata barangnya lucu-lucu banget disana! Lebih lucu dari yang ada di Chatuchak. Jadi di Pratunam itu ada beberapa lokasi penjualan, mostly di kios-kios pinggir jalan. Tapi harus masuk lagi ke dalam gang. Favorit gue sih yang di gang deket First House Hotel. Sekitar 3 jam disitu, gue berhasil mendapatkan sling bag, dompet, kaos 5, rok, dll dll. Ya ga semua buat gue sih.
    Cute dresses everywhere!
    Terus akhirnya kita memutuskan untuk makan siang. Yes, kita pada ga puasa hari itu. Kecuali gue ya, yang emang ga puasa karena lagi halangan. Untuk nyari makanan halal di sekitar Pratunam sih banyak, cuma tipe makanan India Pakistani gitu loh yang pricey dan di restoran-restoran bau kari. Karena males, akhirnya cari makanan lain. Untung nemu restoran fast food yang jual ayam, burger, kentang, dan halal! And it's surprisingly very tasty :9

    Setelah itu, kita balik lagi ke Platinum Fashion Mall. Disana barangnya lebih macem-macem lagi! Semuanya lengkap. Dari sepatu, tas, baju, sampe baju muslim. Tapi emang agak mahal dikit dibanding yang di kios. Disana sih cuma dapet passport case dan perintilan-perintilan dikit.

    Belum puas belanja, setelah itu kita balik lagi ke Chatuchak. It's Sunday baby and it means itu hari terakhir Chatuchak buka. Disana akhirnya menuntaskan keinginan-keinginan yang kemarinnya ga terwujud. And I managed to buy a new suitcase that I've been eyeing since the day before! Emang itu suitcase super cute banget. Banyak warnanya dan mostly pastel. Gue beli yang warna pink biru. Punya gue yang cabin size dan harganya cuma sekitar 500 ribuan! BEST BUY :D

    Pulang. Kita kehabisan Baht. Sampe makan banana pancake doang.

    Day 3

    Setelah puas berbelanja 2 hari kemarin, waktunya kita main ke pantai! Time for Pattaya baby! Untuk mencapai Pattaya, kita naik bus dari Mo Chit Bus Station. Di terminal itu, ada berbagai macam rute perjalanan bus antar kota antar propinsi. Mulai dari Chiang Mai, Chiang Rai, sampe Hatyai yang berbatasan dengan Malaysia. Harga tiket busnya sih gue lupa pastinya berapa. Tapi kalo ga salah sekitar 60 ribu rupiah. Busnya bagus, bersih, dingin, ada toilet, dan pake seat number. 

    Perjalanan ke Pattaya memakan waktu sekitar 3 jam. Gue tidur pules banget. Pas bangun taunya udah masuk Pattaya. Kotanya lumayan bersih dan teratur, jadi ngeliatnya enak. Waktu itu juga ga rame-rame amat, malah lumayan sepi dari para turis. 

    Untungnya hotel sudah di pesan di Agoda, jadi ga perlu repot cari hotel sana-sini lagi. Nama hotelnya April Suite Pattaya. Bagus banget hotelnya! Meskipun masuk ke gang, tapi hotelnya top. Bangunan baru, bersih, dan interiornya simpel dan minimalis. Bahkan ada swimming pool, fitness centre, dan sauna. Lumayan kan. Harganya juga ga mahal banget, cukup murah bahkan untuk fasilitas yang ditawarkan. 734.000 untuk dua kamar per malam.
    Karena sudah cukup siang, kita langsung beranjak untuk mencari makanan. Untungnya tinggal jalan kaki dan nyebrang dikit, udah ada Tops Supermarket. Disitu ada foodcourt yang jual halal food. Tapi lagi-lagi makanan India. Hamdallah, ada yang jual chicken rice. Karena takut ga halal, kita sampe minta diliatin minyak yang mereka pake dan minyaknya halal. Kaldunya juga terbuat dari labu siam, jadi aman. Rasa ayamnya pun enak banget, crispy and juicy. Nyam!

    Setelah perut terisi, lanjut jalan ke pantai buat foto-foto. Ternyata pantainya biasa aja. Masih bagusan Pantai Kuta kayaknya. Eh gatau sih, udah lama juga ga ke Bali. But seriously, biasa banget. Kalo mau pantai yang lumayan bagus sih bisa nyebrang ke pulau-pulau sekitar, salah satunya Ko Larn. Ga lama di pantai, kita pun memutuskan untuk balik ke hotel. Tapi sebelumnya mampir supermarket dulu buat belanja cemilan.

    Malamnya, kita jalan-jalan ke Pattaya Night Walk. Untuk kesana, kita harus naik angkot terbuka khas Pattaya. Angkot itu kayaknya ga punya rute khusus, jadi kemana pun kita mau tinggal dianter. Tapi hati-hati harganya bakal digetok karena tau kita turis. Tarifnya itu sekitar 10 baht untuk jarak yang deket-deket. Tapi bahkan bisa ada yang minta 100 baht untuk 4 orang. Kan jauh ya bro bedanya! Solusinya, gausah tanya angkot itu bakal turun disini atau disitu. Jadi kalian tinggal naik aja dan turun di lokasi terdekat dari tujuan kalian.

    Pattaya Night Walk itu adalah jalanan yang isinya adalah bar dan dance club. Ga boleh ada kendaraan yang masuk ke sana, jadi semuanya harus jalan. Banyak banget cewe-cewe yang menjajakan banner promo di pinggir jalan. Kanan kiri sepanjang jalan kita cuma denger loud music, teriakan-teriakan cewe penjaja, sampe cewe-cewe yang nari cukup vulgar di pinggir jalan. Di dalem bar-bar, banyak banget cewe yang pake baju mini mini lagi gelendotan sama bule-bule. Hmpf.

    Okay
    Karena kita bukan penganut paham bar dan klub, maka kita pun balik. Tak lupa untuk membeli sate-satean seafood di pinggir pantai.

    Day 4

    Bangun tidur kuterus berenang. Untungnya karena baru jam 8, di kolam renang pun ga ada siapa-siapa. Yeay we rule the swimming pool! Sempet nyobain sauna juga, but for me swimming is way more tempting. Ada sejam berenang, lalu kita pun mandi dan segera mencari makan siang, sebelum check out. Lagi-lagi makannya chicken rice. But it's ok, me likeeey!

    Last stroll before leaving Pattaya
    Oh iya sebenernya tempat wisata di Pattaya itu cukup banyak. Yang paling menarik minat gue sih Noong Nooch Tropical Garden sama Mini Siam. Noong Nooch itu semacam taman bunga dan Mini Siam itu semacam Madurodam dengan berbagai replika mini bangunan di seluruh dunia. Namun karena waktu yang terbatas, dua tempat itu ga berhasil dikunjungin.

    Untuk balik ke Bangkok, kali ini kita naik van. Soalnya counternya deket sama hotel, tinggal nyebrang doang. Daripada naik taksi lagi ke terminal bus, kan mager. Harganya juga murahan van sedikit. Tapi ternyata vannya penuh banget. Sampe bagasi aja kerepotan mau ditaro dimana. Jadi kalau kalian emang banyak barang bawaan, sangat tidak disarankan untuk naik van. Soalnya ga ada bagasi kak.

    Tidur di van ga enak banget. Ruang geraknya sedikit, sempit banget. Kursi dan senderan kepalanya pun ga ada empuk-empuknya. What an awful 3 hours road trip :(

    Sampe di perhentian van pun ternyata di pinggir jalan di sekitar National Monument. Mana jalanannya rame, jadi kan susah ngeluarin barang-barang. Panik pula karena udah di klakson sama mobil dan motor-motor di belakang. Ah bete!

    Karena sudah pesen hotel di Khaosan Road via Agoda. Maka kita pun segera naik taksi ke hotel. Namanya Sawasdee Khaosan Inn. Di foto sih lumayan lah ya hotelnya. Eh kenyataan ternyata mengatakan yang sebaliknya. Hotelnya gelap, panas, ga ada lift, dan kecil abis. Yasudahlah mau bagaimana lagi, udah dibayar. Untung lokasinya ga jauh-jauh banget dari Khaosan Road, jalanan turis paling hip se-Bangkok. Mau ke Grand Palace juga bisa ditempuh dengan jalan kaki. Mau ke boat pier pun bisa jalan. 

    Ga mau buang-buang waktu, kita langsung ke Khaosan untuk cari makanan. Untungnya banyak jajanan yang halal. Kebab dan pad thai kebanyakan halal. Aku pun tak bisa berhenti jajan. Malemnya, kita jalan ke Rambutri Road disebelah Khaosan Road. Rambutri lebih teratur dan lebih lucu aja karena banyak lampu-lampu hias di pohon sepanjang jalan. Di ujung jalan Rambutri pun ada kios penjual kue tradisional yang kuenya mirip banget sama kue-kue Indonesia. Ga jauh dari kios kue juga ada foodcourt Muslim, namanya Warung Aisyah.
    The famous Khaosan Road
    Pad Thai for only 20 baht
    Day 5

    Pagi-pagi kita memutuskan untuk sarapan di Warung Aisyah itu. Makanannya sih beragam. Cuma gue memilih untuk memakan beef soup dan mie plus nasi. Yes I am that hungry. Setelah makan langsung cus ke Grand Palace naik taksi. 

    Sampe disana ternyata ga boleh celana pendek dan unfortunately gue pake celana pendek. Jadi harus sewa kain sarung deh seharga 30 baht beserta deposit 100 baht. Pas mau masuk ke dalam Grand Palace, ternyata tiketnya lumayan mahal. Kalo ga salah 500 baht atau lebih gitu. Yah karena udah lumayan kehabisan duit, ga jadi deh masuk Grand Palace. Untungnya udah pernah beberapa tahun lalu pas gue masih SD. Akhirnya pun hanya foto-foto di depan aja.

    Outside the palace
    Pas mau ke Wat Arun pun ternyata tutup karena lagi ada acara hari suci Budha apa gitu, aku ga paham. Akhirnya balik hotel deh dan siap-siap check out lagi.

    Hotel berikutnya adalah Khaosan Palace Inn. Lokasinya bener-bener di tengah Khaosan Road. Kalo kalian bukan tipe orang yang suka suasana tenang, this hotel is not recommended because it was so noisy! Tengah malem masih ada musik kenceng dari bar kanan kiri seberang belakang.

    Sorenya kita ke Asiatique the Riverfront. Salah satu tempat wisata baru di kota Bangkok. Lokasinya tepat di pinggir sungai Chao Praya. Untuk kesana, kita harus naik boat. Kalo kita sih naik Chao Praya Tourist Boat dari pier deket dari Khaosan. Aduh lupa namanya apa. Pokoknya ke pier itu bisa jalan kaki. Biayanya 40 baht per orang. Bisa juga naik free shuttle boat ke Asiatique dari Saphan Thaksin Pier. Tapi itu rame banget biasanya.

    The view around Chao Praya river
    Perjalanan di atas sungai Chao Praya cukup menyenangkan. Pemandangan indah. Bangkok's skyline sampe kuil dan pagoda megah semuanya keliatan. Sampe di Asiatique masih sore dan masih banyak toko dan restoran yang belum buka, secara bukanya jam 5 dan kita sampe sana jam 5 kurang.

    Menurut gue sih Asiatique biasa aja. Cuma kayak kumpulan kios-kios kecil yang jual berbagai macam barang dan restoran-restoran cukup fancy. Ada juga bianglala gede tapi lumayan mahal naiknya, 300 baht. Adek dan Bunda udah mau balik aja kan, karena emang disana ga ada apa-apa. Untungnya gue berhasil menahan karena pengen liat dan foto-foto suasana malam Asiatique.


    Bener aja malemnya, Asiatique turns into a lovely place. Lampu-lampunya buat suasana makin romantis. Aih. Setelah puas foto kanan kiri, kita pun balik. Perjalanan di sungai Chao Praya malem-malem pun ga kalah romantis.

    Kali ini kita turun di Saphan Thaksin Pier karena boat ke pier setelahnya udah ga ada lagi, terakhir jam 5 sore. Sebelum balik, mampir dulu makan bakso-baksoan halal di warung deket Seven Eleven sekitar Saphan Thaksin. Dari Saphan Thaksin pun kita naik taksi ke Khaosan.

    Day 6

    Hari ini pun kita pindah hotel lagi karena mau cuci mata lagi di Pratunam. Hotel yang terpilih adalah Metro Resort Pratunam. Harganya 631.000 ribu untuk 2 kamar per malam. Hotelnya sih bagus, bersih, dan kamarnya cukup luas. Lokasinya ga jauh dari Platinum Fashion Mall dan tepat di seberang Kedutaan Besar Republik Indonesia. Setelah drop barang-barang di kamar, tanpa buang waktu, kita langsung jalan lagi ke Pratunam Shopping Centre, Baiyoke Plaza, dan Platinum Fashion Mall. OH MY GOD SUCH A HEAVEN.

    Buat yang niat jalan-jalan untuk belanja, Bangkok is the right place to come! Fashion item di sini murah-murah banget dan kualitasnya ga kalah sama store macem H&M dan Topshop. Yap true story, baby. Andaikan saja aku kurus, pasti gue udah super kalap. Untuk yang punya ukuran badan agak sedikit gede, lumayan susah cari baju disini karena ukurannya kecil-kecil.

    Malemnya kita ke MBK Shopping Centre. Niat jalan-jalan, eh si Ayah dan Bunda malah beli koper lagi. Sekaligus dua. Tapi emang murah sih dibanding di Jakarta, gimana dong? 

    Day 7

    Our last day in Bangkok! Karena flight baru jam 7, maka paginya pun kita masih sempet jalan-jalan ke MBK dan Siam Discovery Centre. Cuma liat-liat aja kok. Ga belanja lagi. Uangnya abis, Kak.

    Balik dari Siam, kita langsung ambil taksi, ambil barang, dan meluncur ke Don Mueang. Dan supir taksinya itu ngeselin abis. Jadi ceritanya itu mobil dijadiin taksi mobil baru gitu. Masih bersih. Kita yang bawa banyak barang membuat dia menjadi merengut. Tadinya udah ga mau pake argo, tapi si Bunda kesel dan udah adu bacot. Akhirnya dia menyerah dan pake argo. Tapi tetep ya, diputer-puter biar tuh argo mahalan dikit. Sepanjang jalan dia nengok ke belakang mulu karena takut mobilnya diapa-apain. Pas gue garuk-garuk koper gue sendiri aja dia paniknya minta ampun. Asli rasanya pengen gue cakar-cakar tuh mobil. Yang paling kurang ajar sih pas mau naik tol. Kan adek gue ngasih uang tol, malah dirampas dengan cara yang bener-bener kasar dong sama dia. Beneran bikin emosi nih supir taksi. Kalo mobilnya gamau dinaikin orang ya jangan dijadiin taksi lah!

    Setelah sampe di Don Mueang, flightnya masih lama dan kita masih bisa ngaso-ngaso. Jam 7 akhirnya kita pulang dan kembali ke Jakarta. Dadah Bangkok, I'm gonna miss the shopping but I'm not gonna miss your people. Seriously, Thai people are so impolite.

    And one thing I regret is not visiting Chocolate Ville, restoran ala-ala dengan dekor pedesaan Eropa di jaman dulu. Google it, pasti kalian langsung pengen kesana! Cuma karena alasan waktu, uang, resenya Adek gue, dan susahnya transportasi, maka kita ga jadi ke Chocolate Ville.
    Thank you for reading, fellow traveler!
    btw pasti kalian berpikir kok baju gue itu-itu aja. soalnya bawa baju dikit karena niat mau belanja disana, eh ternyata disana bajunya kecil-kecil. dicuci kok bajunya asli.

    Going to post more detail story on my travel blog http://travelandword.wordpress.com/