BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

"I eat football, I sleep football, I breathe football. I'm not mad, I'm just passionate." Thierry Henry

Jadi sekarang gue lagi nonton Manchester City vs Tottenham Spurs di tv sambil scrolling timeline. Terus tiba-tiba flashback ke saat dimana pembuktian cinta gue sama sepak bola diuji. Tiba-tiba pula, hasrat ingin nge-blog muncul tak tertahankan. Alhasil, gue memutuskan untuk menulis tentang sepak bola.

Gini ceritanya, gue suka sama bola semenjak FIFA World Cup 2002. Waktu itu gue masih kelas 4 SD dan ikut-ikutan Ayah nonton World Cup. Setiap pulang sekolah, gue sempetin nonton pertandingan yang lagi ada di tv. Untungnya, karena venue pas 2002 itu di Korea-Japan, jadi jarang ada match yang tengah malem. Masih inget banget, waktu itu tim favorit gue itu Die MannschaftYes, Germany National Team! Waktu itu sih kalo ditanya kenapa suka sama Jerman, gue pasti jawab karena ada Miroslav Klose. Dia itu cinta pertama gue dalam dunia persepakbolaan.

Setelah World Cup 2002, gue semakin sering nontonin pertandingan sepak bola. Cuma nonton, belum ngerti apa-apa. Lalu datanglah FIFA World Cup 2006. Tetep, dukung Jerman. Sayangnya, Jerman cuma berhasil jadi juara ketiga.

Gue mulai intens memperhatikan bola beserta segala isi-isinya itu pas jaman Manchester United vs Chelsea di final Champions League 2008. Jadi waktu itu e-Buddy sama MSN Messenger lagi ngehits banget di kalangan remaja. Malem itu, gue gabisa tidur, alhasil temen-temen di MSN ngasih tau kalo ada bola. Yaudah, gue tonton aja itu. Ternyataaaaa, seru banget sampe adu penalti segala!

Sejak saat itu, gue mulai rajin nontonin bola, khususnya English Premier League. Karena masih labil, gue sukanya sama Chelsea. Alasannya satu, karena gue ga suka sama Manchester United. Dan waktu itu gue cuma kenal deket sama Chelsea dan United.

Entah hidayah dari mana, pas masuk SMA, gue mulai suka banget sama bola. Mungkin efek waktu itu kebanyakan temen deket itu cowo dan suka ngomongin bola, alhasil gue ikut-ikutan. Hampir setiap weekend gue ga pernah absen nonton bola. Sekali lagi, di waktu yang sarat dengan ketiba-tibaan, gue suka Arsenal.

Alasan gue nonton Arsenal adalah, Cesc Fabregas. Dia itu cinta sejati gue dalam dunia persepakbolaan. Setiap ada dia, hati berdesir dan mata terpaku. Skala sukanya itu udah maksimal banget! Karena Fabregas pula, gue jadi rajin nonton Arsenal. Gue mulai memperhatikan gaya permainannya, pemain-pemainnya, berita tentang mereka, sampe pacar-pacarnya para pemain Arsenal.

Tahun 2011, bulan Mei. Pas lagi scroll timeline, gue menemukan tweet yang berkata bahwa Arsenal akan ke Kuala Lumpur di bulan Juli nanti! Jantung gue berdebar,  mulut nganga, mata hampir keluar, gue pikir GUE HARUS NONTON! Mulai deh grasak-grusuk mikirin caranya. Ternyata, si Talitha juga mau ikutan nonton. Grasak-grusuk deh berdua. Browsing info sana-sini, mulai dari tiket pesawat termurah, tiket pertandingan, dan hotel. Untungnya, secercah harapan muncul dari airasiago.com yang menawarkan tiket pesawat dan kamar hotel yang terjangkau. Setelah dapet info tentang akomodasi yang murah, gue menyatakan keinginan gue ini ke Ayah sama Bunda.

Berhari-hari gue berusaha membujuk Ayah sama Bunda, hasilnya nihil. Mereka ga mengeluarkan kata "iya" dan ga juga mengeluarkan kata "tidak". Gue merasa digantung. Tapi gue ga menyerah. Akhirnya, di tukang jual jus, keluarlah kata "iya" dari Ayah dan Bunda. Sumpah, rasanya waktu itu gue pengen teriak-teriak dan meluk Ayah sama Bunda disitu!

11 Juli 2011, akhirnya gue berangkat ke Kuala Lumpur. Agak sedikit nervous gimana gitu, secara itu pertama kalinya gue ke luar negeri ga sama Ayah dan Bunda. Sampe di Kuala Lumpur, gue sama Talitha langsung ke Bukit Jalil untuk nuker tiket.

Penampakan Bukit Jalil
Nih abis tuker tiket, dapet training pass!
tiketnya~
Dapet info kalo besoknya ada semacam event Nike yang mendatangkan beberapa pemain Arsenal di Mid Valley Mega Mall. Akhirnya, kita memutuskan untuk dateng. Luntang lantung ga tau mau masuk ke venue gimana, tiba-tiba seorang pria dengan muka oriental menghampiri kami. Dia nanya "You wanna get in?" dan gue langsung jawab "YESSSS!". Akhirnya, kita bisa masuk juga. Acaranya keren banget sob!



:))
Dan lo semua harus tau, gue ketemu Jack Wilshere, Theo Walcott, Wojciech Szczesny, sama Alex Song! Deket banget saudara-saudara jarak gue sama mereka. Sayangnya tidak sempat bersalaman ataupun foto bareng.

Sayang, hanya tampak belakang.
Setelah puas ngalor-ngidul yang membuahkan hasil di Mid Valley, kita langsung berangkat ke Bukit Jalil lagi. Training session, saudara-saudara! Gue sama Talitha udah kayak orang gila, teriak sana-sini. Kehebohan itu berujung pula pada sebuah cerita dimana gue sama Talitha didadahin Carlos Vela! Yang dimaksud didadahin disini, ya cuma kita berdua yang didadahin. What an achievement! :D


IN ARSENE WE TRUST

Hari ketiga di Kuala Lumpur, gue memutuskan jalan-jalan di sekitar Bukit Bintang dan menjadi mall hopper. Pas ke Pavilion ternyata ada event menyambut kedatangan Liverpool gitu. 


Setelah keliling-keliling Bukit Bintang, it's time for the match di Bukit Jalil! Lagi dan lagi, gue teriak kayak orang gila. 


Ya intinya, gue seneng banget akhirnya bisa ngeliat Arsenal main! Walaupun bukan di kandang kebangaan, Emirates Stadium.


Sepulangnya dari Bukit Jalil, dengan energi yang telah surut, kita langsung ke Mid Valley lagi. Nonton Harry Potter, sob! Di saat teman-teman di Indonesia galau gabisa nonton Harry Potter dikarenakan saat itu film Hollywood dilarang tayang, alhamdulillah gue bisa nonton. Dan akhirnya gue nangis sepanjang film.

Besoknya, hari terakhir di Kuala Lumpur. Ya jalan-jalan aja di KLCC. Terimakasih ya Kuala Lumpur udah mau menjadikan sedikit mimpi saya menjadi kenyataan! :)


Sepakbola emang bikin gue bener-bener jatuh cinta. Btw, Arsenal barusan aja kalah 2-1 dari Manchester United. Sedih sih iya, tapi gue tetep dukung Arsenal kok! Setiap tim pasti ada pasang surutnya kan?

victoria concordia crescit!

Leave a Reply